Rabu, 18 November 2015

Makalah/ Karya tulis ilmiah Tentang Hilangnya Pluto dari daftar tata surya kita


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena curahan berkat dan rahmatNya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “HILANGNYA PLANET PLUTO” tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas sekolah.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiah ini meskipun tersusun sangat sederhana. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada  Bapak/Ibu guru, yang tidak lelah dan bosan untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis setiap saat.  Orang Tua dan keluarga saya tercinta yang banyak memberikan motivasi dan dorongan serta bantuan, baik secara moral maupun spiritual. Teman-teman saya yang telah berbagi pengetahuan agar karya tulis ilmiah ini dapat selesai dengan baik. Terima kasih atas semuanya.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat baik bagi penulis ataupun para pembaca pada umumnya. Sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.










LEMBAR PENGESAHAN
Karya ilmiah yang berjudul “Hilangnya planet pluto” ini telah disahkan dan disetujui pada :
Hari                 :
Tanggal           :
Disetujui oleh guru pembimbing,






                                                                                                           (Nama Guru Pembimbing)

 





DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR  ........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah .......................................................................... 1
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 1
1.4. Bahasan Masalah ............................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Planet ............................................................................... 3
2.2 Pluto ................................................................................................... 4
2.3 Alasan mengapa Pluto dihapus dari tata surya .................................. 4
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ....................................................................................... 6
3.2. Saran ................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 7







BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang Masalah
Mulai 24 Agustus 2006, pluto sudah tidak lagi menyandang predikat sebagai planet. Menurut Sidang umum himpunan astronomi internasional (international astronomical union/IAU). Para astronom mengumumkan perubahan definisi planet, termasuk Pluto. Para astronom sepakat Pluto statusnya bukan merupakan planet lagi, meskipun masih mempunyai sebutan ’’planet kerdil’’ (dwarf planet). Hal ini disebabkan Pluto mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan kedelapan planet dalam tata surya kita.
Pada 7 September 2006 nama Pluto diganti dengan nomor saja, yaitu 134340. Nama ini diberikan oleh Minor Planet Centre (MPC), organisasi resmi yang bertanggung jawab dalam mengumpulkan data tentang asteroid dan komet dalam tata surya kita. Pada 1978 Pluto diketahui memiliki satelit yang berukuran tidak terlalu kecil darinya bernama Charon (berdiameter 1.196 km). Kemudian  pada tahun 2005 ditemukan lagi satelit lainnya, Nix dan Hydra Sejarah Penemuan Sejak ditemukan oleh Clyde William Tombaugh, seorang astronom muda di Observatorium Lowell, pada 18 Februari 1930, Pluto kemudian menjadi salah satu anggota dari Tata Surya yang paling kontroversial. Mungkin di Galaksi Bima Sakti ini tidak ada planet yang sekontroversi Pluto.

1.2. Perumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang di atas, maka saya dapat mengambil pembahasan masalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana Asal usul ditemukannya pluto ?
2.    Mengapa Pluto tidak lagi disebut planet ?
3.    Bagaimana karakteristik planet pluto ?
4.    Mengapa Pluto sering disebut sebagai planet kerdil ?

1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.    Untuk mengetahui dan memaparkan secara jelas dan rinci dari planet Pluto.
2.    Untuk mengetahui alasan mengapa pluto dihapus dari sistem tatasurya.
3.    Untuk mengetahui siapa penemu Pluto.
4.    Untuk mengetahui alasan disebut planet kerdil.
5.    Untuk mengetahui karakteristik Pluto.


1.4. Bahasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka saya dapat mengambil bahasan masalah sebagai berikut : Penelitian ini hanya meneliti dan membahas tentang Hilangnya Pluto dari tata surya, dan tidak meluas ke bidang-bidang yang lain.



BAB II
LANDASAN TEORI

2. Pengertian Planet
Planet berasal dari bahasa Yunani Kuno astēr planētēs, yang berarti "bintang pengelana" adalah benda astronomi yang mengorbit sebuah bintang atau sisa bintang yang cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri, tidak terlalu besar untuk menciptakan fusi termonuklir, dan telah "membersihkan" daerah sekitar orbitnya yang dipenuhi planetesimal.

Kata planet sudah lama ada dan memiliki hubungan sejarah, sains, mitologi, dan agama. Oleh peradaban kuno, planet dipandang sebagai sesuatu yang abadi atau perwakilan dewa. Seiring kemajuan ilmu pengetahuan, pandangan manusia terhadap planet berubah.

Pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengesahkan sebuah resolusi resmi yang mendefinisikan planet di Tata Surya. Definisi ini dipuji namun juga dikritik dan masih diperdebatkan oleh sejumlah ilmuwan karena tidak mencakup benda-benda bermassa planet yang ditentukan oleh tempat atau benda orbitnya. Meski delapan benda planet yang ditemukan sebelum 1950 masih dianggap "planet" sesuai definisi modern, sejumlah benda angkasa seperti Ceres, Pallas, Juno, Vesta (masing-masing objek di sabuk asteroid Matahari), dan Pluto (objek trans-Neptunus yang pertama ditemukan) yang dulunya dianggap planet oleh komunitas ilmuwan sudah tidak dipermasalahkan lagi.

Ptolomeus menganggap planet mengelilingi Bumi dengan gerakan deferen dan episiklus. Walaupun ide planet mengelilingi Matahari sudah lama diutarakan, baru pada abad ke-17 ide ini terbukti oleh pengamatan teleskop Galileo Galilei. Dengan analisis data observasi yang cukup teliti, Johannes Kepler menemukan bahwa orbit planet tidak berbentuk lingkaran, melainkan elips. Seiring perkembangan peralatan observasi, para astronom mengamati bahwa planet berotasi pada sumbu miring dan beberapa di antaranya memiliki beting es dan musim layaknya Bumi. Sejak awal Zaman Angkasa, pengamatan jarak dekat oleh wahana antariksa membuktikan bahwa Bumi dan planet-planet lain memiliki tanda-tanda vulkanisme, badai, tektonik, dan bahkan hidrologi.

Secara umum, planet terbagi menjadi dua jenis utama: raksasa gas besar berkepadatan rendah dan raksasa darat kecil berbatu. Sesuai definisi IAU, ada delapan planet di Tata Surya. Menurut jaraknya dari Matahari (dekat ke jauh), ada empat planet kebumian, Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, kemudian empat raksasa gas, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Enam planet di antaranya dikelilingi oleh satu satelit alam atau lebih. Selain itu, IAU mengakui lima planet kerdil dan ratusan ribu benda kecil Tata Surya. Mereka juga masih mempertimbangkan benda-benda lain untuk digolongkan sebagai planet.

Sejak 1992, ratusan planet yang mengelilingi bintang-bintang lain ("planet luar surya" atau "eksoplanet") di Bima Sakti telah ditemukan. Per 22 Maret 2013, 861 planet luar surya yang diketahui (di 677 sistem planet dan 128 sistem multiplanet) terdaftar di Extrasolar Planets Encyclopedia. Ukurannya beragam, mulai dari planet daratan mirip Bumi hingga raksasa gas yang lebih besar daripada Yupiter. Pada tanggal 20 Desember 2011, tim Teleskop Luar Angkasa Kepler menemukan dua planet luar surya seukuran Bumi, Kepler-20e dan Kepler-20f, yang mengorbit bintang mirip Matahari, Kepler-20. Studi tahun 2012 yang menganalisis data mikrolensa gravitasi memperkirakan setiap bintang di Bima Sakti rata-rata dikelilingi oleh sedikitnya 1,6 planet. Sejumlah astronom di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA) melaporkan pada Januari 2013 bahwa sedikitnya 17 miliar eksoplanet seukuran Bumi (tepatnya 0,8–1,25 massa Bumi) dengan periode orbit 85 hari atau kurang berada di galaksi Bima Sakti.

2.2 Pluto
Pluto (nama planet minor: 134340  Pluto) adalah planet katai di sabuk Kuiper dan objek trans-Neptunus pertama yang ditemukan. Pluto merupakan planet katai terbesar dan bermassa terbesar kedua di Tata Surya dan benda terbesar kesembilan dan bermassa terbesar kesepuluh yang mengorbit Matahari secara langsung. Pluto merupakan objek trans-Neptunus dengan volume terbesar dan massa yang sedikit lebih kecil daripada Eris, planet katai di piringan tersebar. Layaknya objek lain di sabuk Kuiper, Pluto terdiri dari batu dan es dan relatif kecil—kurang lebih seperenam massa Bulan dan sepertiga volume Bulan. Pluto memiliki orbit eksentris dan miring dengan jarak 30 sampai 49 satuan astronomi (4,4–7,3 miliar km) dari Matahari. Ini berarti ada saatnya Pluto lebih dekat ke Matahari daripada Neptunus; resonansi orbit yang stabil dengan Neptunus membuat kedua planet ini tidak bertabrakan. Pada tahun 2014, Pluto berjarak 32,6 SA dari Matahari. Cahaya Matahari butuh waktu 5,5 jam untuk mencapai Pluto pada jarak rata-ratanya (39,4 SA).
Proses penemuan Pluto sebenarnya diawali dengan kekeliruan interpretasi sejumlah astronom yang mendapati adanya kekacauan dalam orbit Uranus. Semula mereka berasumsi bahwa Neptunuslah yang mengacaukan orbit Uranus karena tarikan gravitasinya. Di akhir abad 19, setelah melakukan observasi lanjutan, para astronom berpendapat bahwa ada planet lain selain Neptunus yang mengganggu orbit Uranus. 

Pada tahun 1905 seorang astronom AS, Percival Lowell, memulai proyek pencarian planet ke-sembilan dalam sistem Tata Surya. Lowell bersama rekannya, William H. Pickering, mengajukan beberapa konsep koordinat planet ke-sembilan dalam Tata Surya yang mereka namakan “Planet X”. Lowell meninggal pada tahun 1916, akan tetapi proyek pencariannya tetap dilanjutkan. Nama Lowell diabadikan sebagai nama observatorium yang didirikannya pada tahun 1894. 

Pada bulan Januari 1930, Clyde Tombaugh, seorang peneliti yang juga anggota tim proyek pencarian planet ke-sembilan dalam Tata Surya di Observatorium Lowell, berhasil mencitrakan beberapa pergerakan sebuah obyek misterius di luar angkasa. Tim peneliti dalam proyek tersebut berkesimpulan bahwa obyek luar angkasa itu adalah sebuah planet dan untuk memastikannya mereka kemudian mengirim hasil pencitraan obyek luar angkasa itu ke Observatorium Harvard College untuk diteliti lebih lanjut. 

Setelah dipastikan bahwa obyek yang ditemukan itu adalah sebuah planet, Tombaugh dan ketua tim peneliti, Vesto Melvin Slipher, menggelar sayembara untuk mencarikan nama bagi planet ke-sembilan itu. Nama Pluto dicetuskan oleh Venetia Burney, seorang anak perempuan umur sebelas tahun asal Oxford, Inggris. Venetia yang gemar mempelajari mitologi Yunani Kuno dan astronomi pertama kali mengusulkan nama ini pada kakeknya, Falconer Madan, mantan pustakawan di Universitas Oxford, Inggris. Madan kemudian meneruskan usul cucunya ini pada Profesor Herbert Hall Turner yang kemudian meneruskannya lagi pada rekan-rekannya di Amerika. 

Setelah melalui proses penyeleksian, pada 24 Maret 1930, tim peneliti di Observatorium Lowell berembuk untuk menentukan mana di antara 3 nama berikut yang akan dijadikan nama planet baru itu yaitu: “Minerva”, “Cronus”, dan “Pluto”. Akhirnya, pada 1 Mei 1930, tim memutuskan nama planet baru itu adalah “Pluto”.

Pluto ditemukan tahun 1930 dan awalnya dinyatakan sebagai planet kesembilan dari Matahari. Setelah 1992, status planetnya dipertanyakan setelah para astronom menemukan sabuk Kuiper, lingkaran objek di luar Neptunus yang mencakup Pluto dan benda-benda lainnya. Tahun 2005, Eris, yang massanya 27% lebih besar daripada Pluto, ditemukan. Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengeluarkan definisi resmi "planet" untuk pertama kalinya pada tahun 2006. Pluto tidak sesuai dengan definisi ini dan dipindahkan ke golongan "planet katai" yang baru saja dibuat, lebih tepatnya plutoid.[16] Sejumlah astronom meyakini bahwa Pluto masih dianggap sebagai planet.

Pluto sejauh ini diketahui memiliki lima satelit: Charon (terbesar; diameternya separuh diameter Pluto), Styx, Nix, Kerberos, dan Hydra. Pluto dan Charon kadang dianggap sistem biner karena barisenter orbit mereka terletak di antara kedua objek ini. IAU belum meresmikan definisi planet katai biner, dan Charon dinyatakan secara resmi sebagai satelit Pluto.

2.3 Alasan mengapa Pluto dihapus dari tata surya

Ada tiga kriteria utama dari sebuah planet; planet harus memiliki orbit mengitari matahari, harus memiliki massa yang cukup besar sehingga memiliki bentuk (kurang lebih) bulat seperti bola, dan harus mampu menyapu objek-objek yang berada di lintasan orbitnya. Kriteria yang di klaim menjatuhkan Pluto dari definisi planet adalah yang terakhir, setelah beberapa objek ditemukan di sekitar lintasannya. Lintasan Pluto sesungguhnya berada pada sebuah sabuk atau ring matahari yang diberi nama Sabuk Kuiper (Kuiper Belt). Sabuk ini dihuni oleh banyak sekali objek-objek langit, dan Pluto mewakili objek terbesar penghuni sabuk . Sebenarnya dua kriteria yang lain pun memberatkan sebagai kandidat planet. Dari segi lintasannya, Pluto memiliki orbit yang sangat eksentrik. Jarak terdekat dan terjauh ke matahari adalah 4.4 Milyar km, 7.4 Milyar km. Pada satu saat Pluto memiliki jarak lebih dekat ke matahari dibanding Neptunus. Lintasan elips ini membentuk bidang dengan kemiringan 17° dari bidang ekliptik, yaitu bidang yang dibentuk oleh lintasan bumi terhadap matahari. Kemiringan ini sangat ekstrim jika dibanding dengan planet lain. Kemiringan bidang lintasan planet terhadap ekliptik yang terbesar dimiliki oleh Merkurius, yaitu 7°. Walaupun dari segi bentuk tidak ada masalah, dari segi ukuran Pluto bisa dikatakan terlalu kecil. Massa Pluto adalah sepertujuh dari massa bulan kita, dengan diameter 2300 km, dua per tiga dari diameter bulan (3476 km). Dibanding dengan objek lain yang dianggap satelitnya, yakni Charon, diameternya hanya kurang lebih dua kali lebih besar. Charon juga sebenarnya terlalu besar untuk dijadikan “bulan” untuk Pluto. Perbandingan ukuran yang tidak jauh ini mengakibatkan Charon tidak mengitari Pluto pada porosnya. Kedua objek ini sama-sama bergerak mengitari, sehingga Pluto dengan Charon bagaikan putaran dumble yang berat ujung-ujungnya sedikit berbeda. Beberapa astronom kemudian mengkatagorikan sebagai planet-kerdil ganda (dwarf double planet). Bagi masyarakat Amerika Serikat, keputusan IAU ini sangat tidak mengenakkan. Pluto adalah satu-satunya “planet” yang ditemukan oleh orang Amerika. Akibatnya, banyak protes dan demonstrasi menentang IAU. Kasus diskualifikasi Pluto memiliki muatan emosional yang sangat kuat, sehingga ada pernyataan bahwa “Pluto akan tetap menjadi planet selamanya di langit New Mexico!”. Saya tidak tahu secara pasti apakah dalam buku-buku pelajaran di Indonesia Pluto masih planet atau bukan, akan tetapi ini adalah satu dari fungsi koreksi diri dari ilmu pengetahuan, yang juga pernah terjadi sebelumnya. Sekitar abad 18, Ceres, sebuah objek yang memiliki lintasan diantara Mars dan Jupiter, dianggap Planet yang kedelapan. Akan tetapi, setelah ditemukan objek-objek lain disekitarnya, Ceres pun didiskualifikasi dari jajaran planet. Mendebat diskualifikasi IAU terhadap Pluto, beresiko untuk memasukkan Ceres kembali dalam daftar planet.
PLANET KERDIL
Pluto kemudian masuk dalam keluarga baru yang disebut planet kerdil atau planet katai (dwarf planets). Keluarga ini beranggotakan Pluto dan benda-benda langit lain di Tata Surya yang mirip dengan Pluto, termasuk di dalamnya asteroid terbesar Ceres, satelit Pluto, Charon, dan beberapa benda langit lain yang baru saja ditemukan.
Menurut Direktur Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat, Dr Taufiq Hidayat, keputusan Sidang Umum IAU tersebut adalah puncak perdebatan ilmiah dalam astronomi yang sudah berlangsung sejak awal 1990-an lalu. Perdebatan tersebut dipicu berbagai penemuan baru yang menimbulkan keraguan apakah Pluto masih layak disebut planet atau tidak.
“Karakteristik Pluto memang berbeda dengan planet-planet lainnya. Bahkan komposisi kimianya lebih menyerupai komet daripada planet,” ungkap astronom yang mendalami bidang ilmu-ilmu planet ini.
Selain itu, perkembangan teknologi teleskop juga membawa pada penemuan berbagai benda langit yang masuk dalam kelompok Obyek Sabuk Kuiper (Kuiper Belt Object/KBO). Sabuk Kuiper sendiri adalah sebutan untuk wilayah di luar orbit planet Neptunus hingga jarak 50 Satuan Astronomi (SA/1 Satuan Astronomi = jarak rata-rata Matahari-Bumi, yakni sekitar 149,6 juta kilometer) dari Matahari.
Beberapa KBO sangat menarik perhatian karena berukuran hampir sama atau bahkan lebih besar daripada Pluto (diameter 2.300 km) dan ada yang memiliki satelit atau “bulan”. Beberapa obyek tersebut, antara lain, Quaoar (diameter 1.000 km-1.300 km), Sedna (1.180 km- 1.800 km), dan yang paling terkenal adalah obyek bernama 2003 UB313 yang ditemukan Michael Brown dari California Institute of Technology (Caltech) pada 2003 lalu. Obyek yang dijuluki Xena tersebut memiliki diameter 2.400 km, yang berarti lebih besar daripada Pluto.Xena sempat dihebohkan sebagai planet ke-10 Tata Surya.



BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Keputusan melepas status planet dari Pluto tentu saja sangat mengejutkan semua pihak. “Kata ‘planet’ dan gagasan tentang planet bisa menjadi sangat emosional karena itu adalah hal yang kita pelajari sejak kita masih kanak-kanak,” ungkap Richard Binzel, profesor ilmu-ilmu planet dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang menentang “pemecatan” Pluto, seperti dikutip Associated Press.
Bagaimanapun, sejak tahun 2006 Pluto sudah tidak lagi dikategorikan sebagai planet inti dalam sistem Tata Surya oleh Himpunan Astronomi Internasional (IAU). Karena sejak penemuannya pada tahun 1930 hingga pada 2006 telah ditemukan sejumlah obyek lain di bagian terluar Tata Surya yang komposisinya serupa dengan Pluto, salah satunya yaitu Eris yang mempunyai massa 27% lebih padat daripada Pluto. Pluto kini hanya digolongkan dalam planet-planet minor atau kerdil (dwarf planet) bersama dengan Eris dan Ceres dan diberi nomor 134340.

3.2.  Saran
Dengan lebih mengetahui alasan mengapa Pluto tidak lagi disebut planet ini sudah selayaknya kita dapat mencerna sebagai pengatahuan dimasyarakat yang keliru sedari dulu. Sebagai aktivitas akademika kita juga dapat melakukan penelitian tentang planet-planet lain dari buku, internet ataupun media lainnya.





DAFTAR PUSTAKA

https://fadacute.wordpress.com/2010/01/07/hilangnaya-planet-pluto
http://www.asal-usul.com/2009/02/tentang-pluto.html
http://marhenisme.blogspot.co.id/2013/04/alasan-planet-pluto-keluar-dari-tata.html
http://deddyardiansyah.blogspot.co.id/2012/10/hilangnya-pluto-sbg-planet-tata-surya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Planet
https://id.wikipedia.org/wiki/Pluto





Makalah/ Karya tulis ilmiah tentang Manfaat Sirsak


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya sehingga saya bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “MANFAAT SIRSAK” tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas sekolah.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, saya banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Saya telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan saya. Namun sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian saya berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiah ini meskipun tersusun sangat sederhana. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada  Bapak/Ibu guru, yang tidak lelah dan bosan untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada saya setiap saat.  Orang Tua dan keluarga saya tercinta yang banyak memberikan motivasi dan dorongan serta bantuan, baik secara moral maupun spiritual. Teman-teman saya yang telah berbagi pengetahuan agar karya tulis ilmiah ini dapat selesai dengan baik. Terima kasih atas semuanya.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi saya dan para pembaca pada umumnya. Sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.








LEMBAR PENGESAHAN
Karya ilmiah yang berjudul “Manfaat sirsak” ini telah disahkan dan disetujui pada :
Hari                 :
Tanggal           :
Disetujui oleh guru pembimbing,







(NAMA GURU PEMBIMBING)






DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR  ........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah .......................................................................... 1
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 1
1.4. Manfaat Penulisan ............................................................................ 2
1.5. Batasan Masalah ............................................................................... 2
1.6. Metodologi Penulisan ....................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sirsak ............................................................................... 3
2.2 Kandungan Sirsak .............................................................................. 4
2.3 Manfaat Sirsak ................................................................................... 4
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ....................................................................................... 6
3.2. Saran ................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 7








BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah. Sumber daya alam tersebut banyak memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, antara lain dalam bidang ekonomi, bidang kesehatan, bidang tekhnologi dan lain-lain. Sumber daya alam dibagi menjadi dua macam, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Namun, sungguh sangat disayangkan apabila masyarakat Indonesia kurang menyadari akan pentingnya manfaat dari sumber daya alam tersebut. Kebanyakan dari mereka menggunakannya secara ilegal tanpa memperdulikan akibat yang akan ditimbulkan bagi kehidupan yang akan datang. Mereka menggunakannya untuk kepentingan pribadi tanpa memperdulikan kepentingan umum. Akibatnya, banyak sumber daya alam yang berkurang dan hampir mengalami kepunahan. Untuk mengantisipasi (mencegah) agar hal tersebut tidak terjadi, maka kita sebagai generasi penerus harus berusaha menjaga, merawat dan melestarikan sumber daya alam tersebut agar tidak mengalami kepunahan.
Salah satu sumber daya alam yang bermanfaat di bidang kesehatan adalah sirsak. Sirsak memiliki bagian-bagian, seperti daun, buah, bunga dan biji sirsak untuk kesehatan terutama untuk pengobatan kanker, ambeien, sakit liver, bisul, eksim, rematik, sakit pinggang dan lain-lain.

1.2. Perumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang di atas, maka saya dapat mengambil pembatasan masalah sebagai berikut :
1.    Asal-usulbuahsirsak?
2.    Apakahkandungansertakegunaanataumanfaatdarisirsak?
3.    Bagaimanacarauntukmembuatsirsakmenjadibahanobat?
4.    Apa keunggulan sirsak dibandingkan dengan buah lain?

1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.    Untuk mengetahui dan memaparkan secara jelas dan rinci asal-usul buah sirsak.
2.    Untuk mengetahui beberapa kandungan beserta manfaat buah sirsak untuk kesehatan.
3.    Untuk mengetahui cara membuat sirsak untuk bahan obat.
4.    Untuk mengetahui cara membudidayakan sirsak dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur pertanian agar menghasilkan kwalitas sirsak yang bagus.
5.    Untuk mengetahui keunggulan sirsak dibandingkan dengan buah lain.

1.4. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk menyelesaikan tugas pelajaran Tekhnologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
2.    Sebagai bahan dalam memberikan sumbangan pemikiran pada masyarakat dalam meningkatan kesehatan pada masing-masing anggota keluarga mereka.
3.    Untuk mengetahui apakah kesehatan masyarakat telah terpenuhi dengan baik atau sebaliknya.
4.    Untuk mengetahui kandungan serta manfaat dari sirsak.
5.    Karya ini akan membantu dalam pelaksanaan program selanjutnya terlebih jika siswa lanjut dibidang kedokteran atau keperawatan.

1.5. Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka saya dapat mengambil batasan masalah sebagai berikut : Penelitian ini hanya meneliti dan membahas tentang kandungan dan manfaat sirsak di bidang kesehatan, tidak meluas ke bidang-bidang yang lain.

1.6. Metodologi Penulisan
Tersusunnya makalah ini didahului dengan kegiatan penelitian, kemudian berdasarkan data-data yang diperoleh, diolah dan dianalisa sehingga diperoleh suatu keadaan tertentu, dan kemudian hasil dari penelitian dan pengolahan atau analisa data tersebut disajikan dalam bentuk makalah ini.






BAB II
LANDASAN TEORI

2. Pengertian Sirsak
Sirsaknangka belanda, atau durian belanda (Annona muricataL.) adalah tumbuhan yang tingginya mencapai 8 m, kulit buahnya berduri-duri pendek dan lunak, isinya berwarna putih serta berbiji banyak, berwarna hitam, rasanya masam-masam dan manis serta berguna yang berasal dari KaribiaAmerika Tengah dan Amerika Selatan. Di berbagai daerah Indonesia dikenal sebagai nangka sebrangnangka landa (Jawa), nangka walandasirsak (Sunda), nangka buris (Madura), srikaya jawa (Bali), deureuyan belanda(Aceh), durio ulondro (Nias), durian betawi (Minangkabau), serta jambu landa (diLampung). Penyebutan "belanda" dan variasinya menunjukkan bahwa sirsak (dari bahasa Belandazuurzak, berarti "kantung asam") didatangkan oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda ke Nusantara, yaitu pada abad ke-19, meskipun bukan berasal dari Eropa.
Tumbuhan ini berbentuk pohon, berwarna coklat tua, batang berkayu (lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada yang mendatar.
Memiliki daun berbentuk jorong (ovalis atau ellipticus). Permukaan daun licin (laevis) dan mengkilat (nitidus), tepi daun rata (integer), daging daun tebal dan kaku seperti kulit/belulang (coriaceus). Pangkal daun runcing dan ujung daun tumpul (obtusus).
Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang tempat, paling baik ditanam di daerah yang cukup berair. Nama sirsak sendiri berasal dari bahasa Belanda Zuurzak yang berarti kantung yang asam.
Tanaman ini ditanam secara komersial atau sambilan untuk diambil buahnya. Pohon sirsak bisa mencapai tinggi 9 meter. Di Indonesia sirsak dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1000 m dari permukaan laut.
Buah sirsak bukan buah sejati, yang ukurannya cukup besar hingga 20-30 cm dengan berat mencapai 2,5 kg. Yang dinamakan "buah" sebenarnya adalah kumpulan buah-buah (buah agregat) dengan biji tunggal yang saling berhimpitan dan kehilangan batas antar buah. Daging buah sirsak berwarna putih dan memiliki biji berwarna hitam. Buah ini sering digunakan untuk bahan baku jus minuman serta es krim. Buah sirsak mengandung banyak karbohidrat, terutama fruktosaKandungan gizi lainnya adalah vitamin Cvitamin B1 dan vitamin B2 yang cukup banyak. Bijinya beracun, dan dapat digunakan sebagai insektisida alami, sebagaimana biji srikaya.

2.2 Kandungan Sirsak
Kandungan Gizi dalam buah sirsak adalah sebagai berikut:
Buah sirsak terdiri atas 67,5 persen daging buah, 20 persen kulit buah, 8,5 persen biji buah, dan 4 persen inti buah.
Setelah air, kandungan zat gizi yang terbanyak dalam sirsak adalah karbohidrat. Salah satu jenis karbohidrat pada buah sirsak adalah gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) dengan kadar 81,9 – 93,6 persen dari kandungan gula total.
Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak (0,3 g/100 g), sehingga sangat baik untuk kesehatan. Rasa asam pada sirsak berasal dari asam organik non volatil, terutama asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat.
Vitamin yang paling dominan dalam buah sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Kebutuhan vitamin C per orang per hari (yaitu 60 mg), telah dapat dipenuhi hanya dengan mengkonsumsi 300 gram daging buah sirsak. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada sirsak merupakan zat antioksidan yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta memperlambat proses penuaan (tetap awet muda).
Mineral yang cukup dominan adalah fosfor dan kalsium, masing-masing sebesar 27 dan 14 mg/100 g. Kedua mineral tersebut penting untuk pembentukan massa tulang, sehingga berguna untuk membentuk tulang yang kuat serta menghambat osteoporosis.
Selain komponen gizi, dalam buah sirsak juga sangat kaya akan komponen non gizi. Salah satu diantaranya adalah mengandung banyak serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai 3,3 g/ 100 g daging buah.
Konsumsi 100 g daging buah dapat memenuhi 13 persen kebutuhan serat pangan sehari. Buah sirsak merupakan buah yang kaya akan senyawa fitokimia, sehingga dapat dipastikan bahwa buah tersebut sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan. Senyawa fitokimia tersebut dipastikan memiliki khasiat bagi kesehatan, walaupun belum semuanya terbukti secara ilmiah. Berbagai manfaat sirsak untuk terapi antara lain pengobatan batu empedu, antisembelit, asam urat, dan meningkatkan selera makan. Selain itu, kandungan seratnya juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan, terutama untuk pengobatan sembelit (susah buang air besar).

2.3 Manfaat Sirsak
Manfaat sirsak bagi kesehatan tidak hanya terletak pada daging buahnya. Namun manfaat sirsak tersebar ke bagian daun, biji, kulit batang, akar dan bunga. Setiap bagian pohon sirsak memiliki khasiat yang berbeda-beda dan berpotensi sebagian zat sitotoksik(zat racun).
         Manfaat sirsak ditinjau dari bagian-bagiannya yaitu sebagai berikut :
2.3.1  Buah
Daging buah merupakan bagian buah yang dapat dimakan. Senyawa-senyawa fitokimia yang terkandung dalam buah sirsak diantaranya, annonain, acetaldehyde, muricine, muricinine, tannin, ananol, anomurine juga mengandung senyawa sitotoksikyang cukup kuat, yaitu acetogennisSenyawa acetogennis adalah senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai sitotoksik di dalam tubuh manusia.
Buah sirsak mengandung serat yang tinggi. Serat sangat baik untuk membantu proses pencernaan. Serat ini mampu menghambat timbulnya penyakit-penyakit dalam usus atau saluran pencernaan. Dengan berbagai kandungan yang dimilikinya buah sirsak diyakini dapat mengobati penyakit, disentri, osteoporosis, asam urat, demam, diabetes dan batu empedu.
                Manfaat sirsak untuk pengobatan adalah sebagai berikut :
Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit kanker. Untuk pencegahan, disarankan makan atau minum jus buah sirsak. Untuk penyembuhan, bisa dengan merebus 10 lembar daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua) ke dalam 3 gelas air dan direbus terus hingga menguap dan air tinggal 1 gelas saja. Air yang tinggal 1 gelas diminumkan ke penderita setiap hari 2 kali.
Untuk mengobati ambeien . Caranya peras buah sirsak yang sudah masak untuk diambil airnya sebanyak 1 gelas, diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Untuk obat sakit kandung air seni. Caranya adalah  dari buah sirsak setengah masak, gula dan garam secukupnya. Semua bahan tersebut dimasak dibuat kolak. Dimakan biasa, kemudian lakukan terus secara rutin setiap hari selama 1 minggu berturut-turut.
Untuk bayi manfaat yang terkandung dari sirsak juga ada. Terutama untuk obat tradisonal mencret. Untuk mendapatkan khasiat semacam ini caranya adalah buah sirsak yang sudah masak. Buah sirsak diperas dan disaring untuk diambil airnya, diminumkan pada bayi yang mencret sebanyak 2-3 sendok makan.
Untuk sakit pinggang, caranya pakai 20 lembar daun sirsak, direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, diminum 1 kali sehari 3/4 gelas. Tapi kalau sakit pinggangnya terlalu parah obat tradisonal ini mungkin nggak sanggup.
Untuk obat bisul. Gunakan daun sirsak yang masih muda secukupnya, ditumbuk halus dan ditambah 1/2 sendok air, diaduk sampai merata, ditempelkan pada bagian bisul.

2.3.2 Daun

Dalam daun sirsak terdapat kandungan glukosa dan fruktosa, Kadar kandungan ini adalah sekitar 81,9 – 93,6 % dari kandungan gula total. Lemak, Kandungan lemak yang ada didalam daun sirsak ini sangat sedikit, sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan. Asam, Rasa asam ini berasal dari asam organik yang membantu untuk mengobati penyakit kanker. Vitamin C, Kandungan vitamin c dalam daun ini sebesar 20 – 100 mg. dengan banyak mengkonsumsi vitamin c, dapat meningkatkan daya tahan dan memperlambat penuaan dini. Mineral, Manfaat dari mineral yang ada didaun sirsak ini dapat memperkuat tulang, sehingga dapat mencegah osteoporosis.




BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Buah sirsak merupakan tanaman yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh disembarang tempat, paling banyak ditanam di daerah yang cukup berair. Ternyata buah ini juga memiliki banyak maanfaat yang sangat baik untuk kesehatan kita. Namun sayangnya masih sedikit kalangan yang membudidayakan buah tersebut. Padahal  cara pembudidayaannya tidaklah sulit, hanya membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Jika kita menelusuri lebih nutrisi yang terkandung dalam buah ini maka kita dapat mengetahui banyaknya manfaat pada buah ini. Selain itu buah ini juga memiliki potensi yang cukup besar untuk diolah menjadi makanan alternatif yang memiliki nilai jual yang tinggi.

3.2.  Saran
Dengan lebih mengetahui banyaknya manfaat yang terdapat dalam kandungan buah ini sudah selayaknya kita dapat mengolahnya menjadi makanan bernutrisi yang dapat bernilai ekonomis tinggi. Sebagai aktivitas akademika kita juga dapat melakukan penelitian agar buah ini juga bisa dijadikan salah satu produk pertanian unggulan dalam negeri untuk bisa bersaing dalam perdagangan global saat ini.







DAFTAR PUSTAKA